Rabu, 08 Juli 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 5482
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Mursani (54), yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen itu akhirnya meninggal. Pendarahan di bagian otaknya yang cukup parah membuat tim medis RSUD Koja, tak mampu lagi menyelamatkan nyawanya.
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Koja, Dedi Setiawan mengatakan, saat dibawa ke RSUD Koja kondisi pasien memang sudah lemah. Kemudian, korban yang mengalami luka bagian kepala hingga pendarahan di bagian otak dirawat di ruang ICU dalam keadaan koma.
"Hasil city scan di RS Premiere Jatinegara pun pendarahan di otak sudah meluas. Tadi sekitar pukul 16.00 pasien meninggal, dan sudah diambil pihak Sudin Sosial untuk diserahkan pada keluarga," ucapnya, Rabu (8/7).
Sementara itu, Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara, Uccu Rahayu mengaku, secara pribadi dirinya terjun mengurusi Mursani. Sejak pagi hingga sore saat Mursani menghembuskan nafas terakhir, dirinya beserta tim dari Sudin Sosial Jakarta Utara tetap mendampingi.
"Kita sudah mengupayakan yang terbaik, tapi Tuhan jua yang menentukan. Mulai dari pemulangan dari RS hingga pemakaman akan kita urus ambulans. Selain itu pada pihak keluarga kita akan beri santunan," jelasnya.
Ditambahkan Ucu, terhadap sang suami, Sanimin (37) pihak Sudin Sosial akan mencarikan solusi agar ia bisa bekerja. Menurut Uccu, Sanimin akan dicarikan program agar tidak lagi mengamen di jalanan.
Sebelumnya, kecelakaan berawal saat Mursani dan suami, Sanimin beserta seorang rekannya terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di perlimaan Semper, Senin (6/7). Kemudian, ketiganya dibawa petugas ke kantor Walikota Jakarta Utara untuk didata. Setelah didata, ketiganya digabung bersama 7 PMKS lain untuk dibawa menuju panti sosial di Jakarta Timur.
Di tengah perjalanan, tepatnya Flyover Cempaka Putih arah Cawang, kelompok PMKS lain yang dibawa bersama mendobrak pintu belakang mobil pengangkut. Saat pintu belakang sudah terbuka, sebagian PMKS melarikan diri. Namun malangnya, Mursani terpental keluar mobil dan kepalanya terbentur trotoar. Akibatnya korban mengalami pendarahan di otak sehingga harus dibawa ke RSUD Koja.