Sabtu, 10 Juni 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 2229
(Foto: Anita Karyati)
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata, Marullah Matali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Majelis Kaum Betawi (MKB) melalui Kongres yang berlangsung di Candi Bentar, Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Ketua Steering Comm
ittee Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi, Zainudin (Oding) mengatakan, terpilihnya Marullah diharapkan dapat membawa kaum Betawi yang semakin maju dan sejahtera dengan tetap menjaga kearifan lokalnya."Setelah sekian lama, Betawi akhirnya memiliki lembaga adat sebagaimana di Papua dan Aceh. Hari ini orang Betawi resmi memiliki kelembagaan Adat yang kita beri nama Majelis Kaum Betawi," ujarnya.
Oding menjelaskan, usai penetapan hari ini, Marullah diberikan waktu selambat-lambatnya satu bulan untuk menyusun pengurus MKB.
"Saya berharap kepemimpinan Marullah bisa membawa masyarakat Betawi melakukan rekonstruksi sosial yang memiliki aturan-aturan untuk pengembangan dan kemajuan Betawi," terangnya.
Tidak kalah penting, lanjut Oding, setelah Jakarta tidak menjadi Ibukota maka masyarakat Betawi harus bisa adaptif dan mengambil peran-peran dalam pembangunan Jakarta.
"Jakarta kemungkinan akan direncanakan sebagai pusat ekonomi global, tentu akan ada persaingan. Untuk itu sumber daya manusia Betawi yang berkualitas dan berakhlak baik juga harus dipersiapkan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MKB terpilih, Marullah Matali mengaku bersyukur pelaksanaan kongres dapat berjalan baik dalam suasana guyub, kompak dan penuh keakraban.
"Terpenting dalam kongres ini kita sudah menyatukan langkah, Betawi ke depan sepakat bersama-sama menguatkan diri. InsyaAllah kita bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Jakarta," ucapnya.
Marullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan kepedulian Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta kepada kaum Betawi.
"Sesuai tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia kami bersepakat Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju. Saya berharap setelah tanah Betawi tidak menjadi Ibukota akan menjadi Kota Global, Betawi bisa berkontribusi," tandasnya.