Rabu, 17 Mei 2023 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1483
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mulai melakukan penataan lahan bekas lokasi sementara (Loksem) JT 21 di Jl Pulomas Selatan, Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung. Penataan akan mengembalikan fungsi lahan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Jakarta Timur, Kusmanto mengatakan, penataan dilakukan setelah status Loksem JT 21 yang telah beroperasi sejak 30 tahun lalu itu tidak diperpanjang tahun ini.
Menurut Kusmanto, keberadaan loksem yang sebelumnya ditempati 54 pedagang ini sebagian besar kiosnya sudah dipindahtangankan.
"
Setelah kita evaluasi, keberadaannya sudah tidak tepat lagi. Sebagian besar sudah dipindahtangankan, padahal itu tidak boleh," katanya, Rabu (17/5).Meski demikian, lanjut Kusmanto, pihak tetap menyediakan fasilitas relokasi pedagang ke PD Pasar Jaya Rawamangun, PD Pasar Jaya Pulogadung dan Makasar, serta Lokbin Pasar Embrio Kecamatan Makasar. Bagi pedagang yang akan relokasi juga disiapkan fasilitas pendukung memindahkan barangnya.
"Rencana penataan ini telah disosialisasikan sejak beberapa bulan lalu. Setelah ini kita akan segera lanjut penataan RTH dan perbaikan saluran. Desainnya nanti dibuat taman dan dipagari," ujarnya.
Camat Pulogadung, Syafrudin Chandra mengatakan, pembongkaran bangunan di lahan eks Loksem JT 21 melibatkan 559 personel gabungan Kepolisian, TNI, Satpol PP, Satgas SDA, Bina Marga, PLN, Perumda Pasar Jaya, Lingkungan Hidup, Taman dan Hutan Kota, PPKUKM serta PPSU.
Untuk mempercepat proses pembongkaran, jelas Syafrudin, pihaknya mengerahkan pula dua alat berat terdiri dari satu unit bachoe dan shovel.
"Seluruh pedagang sepakat direlokasi dan mereka sebagian sudah membongkar sendiri bangunannya. Target kita pembongkaran kios rampung hari ini," tegasnya.
Sedangkan tokoh pemuda Kelurahan Kayu Putih, Husin, mengapresiasi penataan yang dilakukan karena akan lebih memperindah kawasan.
"Keberadaan loksem belakangan ini jadi kendala tersendiri bagi lingkungan. Karena memang kebanyakan di antara mereka warga dari luar sini," tandasnya.