Senin, 06 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 3953
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kegiatan sahur on the road (SOTR) yang kerap digelar oleh sekelompok pemuda ditiadakan. Pasalnya, kegiatan itu rawan memicu aksi tawuran di sejumlah kawasan ibu kota.
"SOTR tidak bagus. Makanya, kita bikin acara gowes sepeda agar tidak ada lagi SOTR, tapi ternyata masih ada," kata Djarot di Balaikota, Senin (6/7).
Oleh karena itu, Djarot meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lima wilayah Jakarta agar secara rutin menggelar operasi menghalau kegiatan SOTR tersebut.
"Satpol PP juga harus turun. Tidak boleh ada sahur di jalan," tegasnya.
Ia juga mengimbau warga untuk menggelar kegiatan sahur seperti biasa, tanpa ada kegiatan kebut-kebutan di jalanan. Terlebih, dampaknya yang sangat membahayakan.
"Kemarin, kita kasih contoh, naik sepeda sajalah daripada motor. Malah lebih bagus kan buat kesehatan. Sahur ya tetap sahur, bukan konvoi. Kita pakai sepeda juga tetap membagi-bagikan sahur, tapi naik sepeda," tuturnya.
Ia menambahkan, aksi tawuran sekelompok warga saat menggelar SOTR yang berujung tawuran di sejumlah wilayah ibu kota bukan sahur. Tapi, hanya untuk ajang jalan-jalan.
"Itu hanya kegiatan jalan-jalan, di mana sahurnya dia? Malah nggak sahur," tambahnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan laporan TMC Polda Metro Jaya, Minggu (5/7) dinihari, tiga tawuran terjadi di tiga lokasi di Jakarta. Yakni di perempatan Mampang arah Warung Buncit, Jakarta Selatan, di Blok M Plaza, dan di Jalan Gajah Mada. Semua terjadi karena saling ejek antar peserta SOTR.