Jumat, 03 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 6069
(Foto: doc)
Persoalan pedagang kaki lima (PKL) menjadi perhatian serius Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi. Bahkan, sebagai bentuk keseriusannya ia berani pasang badan untuk menghadapi PKL dan preman.
"Kita diminta menata PKL dan penerapan kartu debet jakcard sebagai pembayaran melalui sistem non tunai. Tujuannya agar tidak ada lagi pungutan liar dari preman yang mengaku-ngaku PKL,” ujarnya, Jumat (3/7).
Untuk merealisasikan hal tersebut, Irwandi mengaku siap menanggung segala resiko berhadapan dengan para PKL dan preman yang membandel berjualan di pinggir jalan atau tempat yang ilegal.
“Resikonya ya berhadapan dengan para preman. Kalau mereka didiamin, semakin merajalela. Jadi, jangan heran kalau nanti Kadis KUMKMP DKI tawuran sama preman dan PKL. Jangan kaget, ya,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, upaya penertiban PKL merupakan salah satu dari program Lima Tertib yang telah dicanangkan oleh Pemprov DKI.
"Tertib PKL menjadi salah satu dari program Lima Tertib. Jadi, penertiban PKL wajib diwujudkan agar Jakarta menjadi kota yang tertata rapi," ungkapnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan menggelar penertiban PKL di tiga titik usai perayaan Idul Fitri yaitu di Pasar Gembrong, Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Asemka. Tapi, sebelum dilakukan penertiban akan disosialisasikan terlebih dulu.
Agar penertiban dan penataan PKL di ibu kota dapat terwujud, Irwandi akan menerapkan pola kerja lebih banyak turun ke lapangan. Ia akan memilih berkantor pada sore hari, sedangkan pagi hingga siang akan turun ke lapangan guna melakukan pemantauan langsung kinerja para bawahannya.
“Jadi, sebelum masuk kantor, pagi hari saya akan berkeliling memantau keberadaan PKL," paparnya.
Sedangkan, untuk pembenahan kinerja staf di jajarannya, akan diserahkan kepada Sekretaris Dinas yang dipegang oleh Susan Jasmine Zulkifli, yang merupakan mantan Lurah Gondangdia.
"Saya optimis Ibu Susan dapat membantu saya untuk menyelesaikan pembenahan struktur di dalam. Siapa pegawai yang bermain, kita copot," tambahnya.