Jumat, 03 Juli 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 4147
(Foto: Rio Sandiputra)
Gerobak-gerobak sampah lingkungan pemukiman harusnya dibuatkan tempat khusus oleh pihak RT ataupun RW. Hal ini karena ruang depo sampah yang dimiliki Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan tidak dapat menampung gerobak sampah.
"Itu kan gerobak sampah swadaya warga yang terparkir. Tapi di lingkungannya gerobak itu tidak disediakan lahan parkir," ujar Zaenudin, Kepala Seksi Penanggulangan Sampah Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Jumat (3/7).
Menurut Zaenudin, selain tidak disediakan lahan, banyak warga yang tidak senang jika di lingkungannya terparkir gerobak sampah. Sebab dianggap kotor dan menimbulkan bau tidak sedap.
"Kebanyakan mereka warga tidak mau di wilayahnya ada gerobak. Idealnya setelah melakukan bongkar muatan, ya gerobak-gerobak itu kembali ke asalnya," tegas Zaenudin.
Zaenudin mengatakan, pihaknya kerap mendapat komplain dari masyarakat terkait banyaknya gerobak sampah yang menyerobot trotoar bahkan jalan.
"Mereka tahunya itu petugas kita, padahal ya petugas kebersihan lingkungan rumah-rumah mereka sendiri. Tapi hampir semua gerobak yang mampir itu di parkir di depo," katanya.
Untuk itu, Zaenudin meminta juga bantuan pihak kelurahan untuk menyosialisasikan ke RT dan RW agar mau membuat tempat khusus bagi gerobak sampah masing-masing.
"Pihak kelurahan juga saya harap bisa memberitahu dan mengingatkan kepada RT RW. Kan petugas itu juga yang menggaji warga melalui pengurus lingkungannya," tandasnya.