Kamis, 23 Maret 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 3150
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung proyek LRT Jabodebek di Stasiun LRT Halim Perdanakusuma, Kamis (23/3).
Kunjungan ini bertujuan memastikan proyek LRT Jabodebek berjalan sesuai jadwal.Budi Karya mengapresiasi Heru yang secara intensif mengkoordinasikan LRT Jabodebek, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan antarmoda yang menuju Jakarta. Budi menilai, tidak mungkin suatu angkutan massal perkotaan dan antarkota berjalan baik tanpa koordinasi yang intensif.
Budi menjelaskan, sesuai arahan Presiden RI, Indonesia harus meningkatkan kemampuan angkutan massal perkotaan dan antarkota. Budi mengatakan, proyek lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang cukup. Dia mengatakan TKDN LRT Jabodebek lebih dari 50 persen.
“Kami dari Kementerian Perhubungan siap kerja keras untuk mengkoordinasikan semua ini. Kita harus bangga dengan karya anak bangsa ini. Kita berusaha untuk memastikan bahwa kereta api massal dalam kota dan antarkota ini dengan proses yang benar,” ujar Budi.
Selain proyek pembangunan, peninjauan ini juga memastikan aspek keselamatan (safety) dan pelayanan. Budi menyampaikan, Stasiun LRT Halim adalah titik jumpa kereta dari Dukuh Atas maupun dari Bekasi bagi mereka yang akan menuju Bandung.
“Pak Pj Gubernur juga banyak memberikan catatan bagaimana memberikan layanan pada masyarakat untuk gampang masuk. Insya Allah tahun ini bisa kita gunakan LRT Jabodebek dari Bekasi, sekitar Bogor sampai Dukuh Atas,” kata Budi.
Budi mengatakan, integrasi LRT Jabodebek dengan angkutan massal menuju Jakarta memberikan dampak positif dalam hal menekan angka kemacetan kota Jakarta.
“Karena ada ide menyatukan dengan Halim dan lain-lain. Saya yakin bagi Jakarta bagus juga karena dari Bekasi, Bogor bahkan dari Bandung tidak bawa mobil sehingga mengurangi kemacetan,” ucap Budi.
Budi memastikan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dengan Pemprov DKI Jakarta bakal semakin intensif untuk memastikan proyek LRT berjalan sesuai jadwal dan segala aspek baik pelayanan maupun keselamatan dapat terpenuhi.
“Alhamdulillah ini sudah berjalan mendekati 90 persen tetapi lima sampai enam bulan ini harus kita lakukan baik, karena di situlah kita memastikan safety, memastikan layanan berjalan dengan baik,” ucap Budi.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan, berdasarkan laporan dari Asisten Pembangunan Sekda Provinsi DKI Jakarta bahwa Pemkot Jakarta Timur telah melakukan sosialisasi terkait rencana pembangunan fisik jalan masuk di Jalan DI Panjaitan sejak dua bulan lalu.
“Walaupun sedang berproses di BPN, masyarakat atau para pihak yang memang terkena jalan masuk di DI Panjaitan untuk siap kita lakukan pembangunan fisik. Bagi kami tidak masalah dan kami akan mendukung. Termasuk konsep misalnya dari Bogor posisi ke Halim, di sini Pak Asbang berkomunikasi dengan Jasa Marga untuk ke depannya bisa connecting,” ungkap Heru.
Heru menambahkan, apabila LRT Jabodebek rampung tepat waktu, masyarakat segera merasakan manfaatnya. Salah satunya, kendaraan pribadi yang masuk kota Jakarta akan berkurang.
“Mohon dukungan semua lapisan, ini adalah golden time sampai Oktober 2023 semoga bisa tepat waktu dan di posisi November, Desember dan seterusnya bisa mengurangi kemacetan yang ada di dalam kota,” tandas Heru.