Kamis, 16 Maret 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 1709
(Foto: Anita Karyati)
10.000 pohon mangrove ditanam di pesisir tanjungan perbatasan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara.
Aksi tanam mangrove ini hasil sinergisitas dengan kelompok masyarakat bersama Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dan bagian dari upaya
rehabilitasi kawasan pesisir.
Lurah Pulau Kelapa, Muslim mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Sentra Penyuluh Konservasi Pedesaan (SPKP) Bintang Laut dan SPKP Elang Bondol bersama PHE OSES ini.
Kegiatan tersebut dianggap sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kawasan pesisir, terutama untuk mencegah abrasi dan menambah penghijauan di wilayahnya.
"Kegiatan ini sangat positif untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mudah-mudahan kegiatan serupa tersebut berkelanjutan setiap tahun," ujar Muslim, Kamis (16/3).
Ketua SPKP Bintang Laut, Iskandar menyampaikan, pohon mangrove ditanam sebagai
sabuk hijau yang mengelilingi pulau untuk pertahanan terbaik terhadap abrasi, intrusi air laut dan fungsi-fungsi lainnya. Tanaman ini juga dapat menyerap emisi carbon (CO2) di udara yang dimiliki jenis tumbuhan lainnya."Terima kasih kepada PHE OSES sudah memberikan kami bantuan dan motivasi. Mari kita jaga, rawat dan lestarikan pohon mangrove ini," katanya.
Head of Communication, Relations and CID PHE OSES, Indra Darmawan menjelaskan, penanaman 10.000 pohon mangrove ini merupakan bentuk komitmen dan program kerja pada bidang lingkungan di wilayah Kepulauan Seribu.
"Tujuannya untuk menciptakan tata kelola laut yang berkelanjutan," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan serupa selanjutnya akan dilakukan di Pulau Sebira setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Harapannya masyarakat juga tetap bisa ikut merawat mangrove yang sudah ada untuk membantu mencegah abrasi dan perubahan iklim," tandasnya.