Rabu, 15 Maret 2023 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Andry 2169
(Foto: doc)
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat mengintensifkan pencegahan dan pengendalian malaria yang disebabkan gigitan nyamuk anopheles.
Kepala Sudinkes Jakarta Pusat, Rismasari mengatakan, sosialisasi pencegahan malaria secara rutin dilakukan di lingkungan warga puskesmas maupun rumah sakit. Dalam sosialisasi tersebut, warga diedukasi bahaya penularan, gejala serta pencegahan malaria.
"Dalam sosialisasi, kami minta warga selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan memproteksi diri dengan memakai lotion anti nyamuk. Termasuk kita sosialisasikan jangan menggantung pakaian basah di dalam ruangan," katanya, Rabu (15/3).
Menurut Rismasari, sejak 2021 lalu, tercatat sudah ada lima kasus impor malaria. Hal ini artinya pasien yang terdiagnosis malaria tidak terkena di Jakarta Pusat, melainkan wilayah di luar DKI Jakarta.
"Mereka biasanya habis datang dari wilayah lainnya yang endemik malaria," ungkapnya.
Ia menuturkan, upaya penyebaran malaria dilakukan dengan melaporkan temuan tersebut ke aplikasi E-Sismal. Aplikasi ini merupakan sistem pelaporan penderita malaria yang dikelola puskesmas dan juga rumah sakit. Laporan tersebut selanjutnya diteruskan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
"Ini salah satu upaya untuk meningkatkan validitas dan kelengkapan dalam pelaporan data malaria. Alhamdulillah tidak pernah ada kasus kematian akibat penyakit ini," tandasnya.