Kamis, 09 Maret 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4343
(Foto: Andri Widiyanto)
Perumda Air Minum (PAM) Jaya terus fokus melakukan pemasangan baru ke pelanggan ketimbang merevitalisasi pipa distribusi yang telah berusia tua.
Dirut Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya saat ini lebih menfokuskan pemasangan baru ke pelanggan ketimbang merevitalisasi pipa distribusi yang telah berusia tua untuk menekan angka kebocoran atau Non Revenue Water (NRW)
"Kondisi sejumlah pipa utama distribusi air PAM yang tertanam di Jakarta masih ada dari peninggalan zaman Belanda atau sekitar di atas 50 tahun. Kami masih mengkaji program revitalisasi pipa distribusi secara keseluruhan," ujar Arief Nasrudin, Kamis (9/3).
Namun, lanjut Arif, PAM Jaya saat ini lebih menfokuskan pemasangan sambungan baru ke pelanggan.
"Kami berfikir jika pemasangan sambungan baru dan revitalisasi pipa distribusi dikerjakan bersamaan akan menimbulkan dampak kemacetan yang luar biasa di Jakarta," paparnya.
Ia menjelaskan, PAM Jaya saat ini tetap memperbaiki pipa distribusi air yang bocor guna menekan angka NRW secara parsial dengan sistem per area. Padahal, air yang diproduksi di sejumlah Instalasi Pengelolaan di antaranya Buaran, Pejompongan, Mookervaart dan Cilandak sudah siap minum.
Arief mengungkapkan, angka NRW di akhir 2022 sekitar 46,67 persen dengan nilai
kerugian ditaksir sekitar Rp 2 triliun. Namun, di akhir Februari 2023, turun di kisaran angka 44 persen lebih."Kami akan melakukan pemetaan untuk mengetahui kebocoran pipa terjadi di mana saja. PAM Jaya juga sudah memiliki teknologi canggih untuk mendeteksi kondisi pipa distribusi PAM bocor atau tidak yang bisa diketahui dengan mendengar dari telinga," tandasnya.