Kamis, 09 Maret 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1711
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tele Konsultasi Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa) besutan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, yang diluncurkan sejak awal Februari 2023, diminati masyarakat. Tercatat, total ada 302 layanan/konseling yang diberikan selama Februari 2023.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, masyarakat yang mengakses layanan ini didominasi mereka yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, gizi anak dan hukum keluarga. Tuty merinci, 42 konsultasi mengenai kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, 32 konsultasi tentang gizi anak dan 28 konsultasi tentang hukum keluarga.
“Rata-rata 10 konsultasi per hari. Urusan gizi tentang stunting dan diet bagi orang dewasa, sedangkan urusan hukum keluarga lebih banyak bertanya seperti kekerasan berbasis gender tapi belum ada kasus yang berat,” ujar Tuty, Kamis (9/3).
Tuty menilai, untuk sebuah layanan baru, Tele Konsultasi Puspa ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Terbukti sebanyak 302 konsultasi dalam kurun waktu satu bulan menandakan bahwa layanan ini diminati.
“Kita tidak cepat berpuas diri, tetap harus dievaluasi
sesuai kebutuhan masyarakat dan ditingkatkan agar manfaat layanan ini semakin dirasakan,” ucap Tuty.Untuk diketahui, Dinas PPAPP DKI Jakarta menyediakan Tele Konsultasi Puspa untuk melayani warga yang ingin berkonsultasi secara daring (online). Layanan ini dapat diakses mulai Senin sampai Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB dengan durasi konsultasi 45 menit setiap klien.
Untuk mengakses layanan ini, warga harus terlebih dahulu membuat akun pribadi di website puspa.jakarta.go.id. Selanjutnya, klien dapat mengatur jadwal konsultasi yang disepakati bersama konselor.
Tele Konsultasi Puspa merekrut 15 konselor kompeten yang siap melayani masyarakat untuk konseling di antaranya, konselor parenting, konselor gizi anak, konselor keuangan, konselor anak, konselor kewirausahaan, konselor gizi lansia, dan psikolog klinis.
Selain itu, konselor hukum keluarga, konselor napza dan HIV/AIDS, konselor gizi ibu, kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, konselor remaja dan konselor keluarga. Layanan ini juga merekrut tenaga Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang siap mendampingi konselor lain apabila ada klien membutuhkan bahasa isyarat.
Tuty menambahkan, Tele Konsultasi Puspa hadir untuk menjawab pertanyaan, keluhan termasuk laporan masyarakat menyangkut pembangunan keluarga dan pencegahan tindak kekerasan pada perempuan dan anak.
“Tujuan dari layanan ini mengoptimalkan pelayanan ke masyarakat dan merupakan bagian dari Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Terlebih di era digital sekarang, masyarakat bisa tentu lebih mudah mendapatkan pelayanan,” tandas Tuty.