Jumat, 26 Juni 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 5146
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Sejak penangan sampah atas air
dialihkan dari Dinas Tata Air ke Dinas Kebersihan pada 2013 lalu, kebersihan sejumlah kali dan saluran penghubung (PHB) di sejumlah titik di Jakarta Utara semakin terlihat bersih. Sampah berupa limbah rumah tangga maupun eceng gondok yang dahulu kerap menutupi kali atau saluran kini tidak terlihat lagi.Seperti di wilayah Kelapa Gading, sepanjang saluran PHB Artha Gading hingga saluran PHB Nias, sepanjang 2,5 kilometer, kini jarang terlihat sampah mengambang ataupun menumpuk. Padahal sebelum 2013, keadaan saluran PHB itu kerap ditutupi eceng gondok ataupun tumpukan.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Pegangsaan Dua, Muhammad Farid mengatakan, dahulu sebelum ditangani Dinas Kebersihan, saluran PHB Nias kerap dipenuhi sampah. Alhasil, tumpukan sampah kerap menebarkan aroma tidak sedap.
"Untungnya sekarang sudah tidak lagi. Apalagi semenajak ada PPSU kelurahan, tidak hanya PHB, tapi taman maupun jalur hijau semakin bersih," ujarnya, Jumat (26/6).
Sementara itu, Kepala Sudin Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati mengatakan, setiap hari ada sebanyak 10 petugas yang bertanggung jawab di kedua titik PHB tersebut. Masing-masing titik dijaga oleh 5 petugas yang melakukan pembersihan secara mobile.
"Karena rutin, seharinya sampah tidak sampai dua meter kubik. Kecuali ada banjir ya, itu kan semua sampah larinya ke PHB," katanya.
Dirinya berharap, adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersiha dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Kalau sudah banjir kita semua yang akan dirugikan. Selain upaya petugas, saya berharap masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke saluran air," tandasnya.