Rabu, 01 Maret 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 1693
(Foto: Anita Karyati)
Kabupaten Kepulauan Seribu bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Rabu (1/3), memberikan pembinaan kepada masyarakat penggiat konservasi berbasis wisata bahari di Ruang Pola Lantai II Kantor Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka.
Sub Koordinator urusan Tata Kelola Pesisir Laut dan Pulau-Pulau Kecil Dinas KPKP DKI Jakarta, Supriyadi Saleh mengatakan, kegiatan diikuti 50 peserta, dari Kelompok Daerah Pelindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
"Kegiatan ini bertujuan menggali informasi dan mempelajari berbagai permasalahan atau isu, data awal, potensi, kebijakan, serta mencari peluang dan strategi dalam meningkatkan wisata bahari yang ramah lingkungan," kata Supriyadi.
Menurut Supriyadi, luas wilayah perairan Provinsi DKI Jakarta mencapai 583.680 hektar, dengan 113 pulau di Kepulauan Seribu merupakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai potensi cukup besar sebagai penyedia sumberdaya alam.
Diharapkan, melalui kegiatan ini para stakeholder terkait bisa lebih padu dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk konservasi dan pariwisata ramah lingkungan.
"Materi yang diberikan dalam pembinaan ini, di antaranya Kebijakan Pemanfaatan Kawasan Konservasi untuk Wisata Bahari; Pengenalan Sistem Informasi Kelautan dan Perikanan," tuturnya.
Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya menambahkan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi serta pemberdayaan kepada masyarakat penggiat konservasi berbasis wisata bahari.
Dia berharap, kegiatan ini menjadi cikal bakal kebersamaan dalam memanfaatkan ruang laut yang ada di Kepulauan
Seribu."Optimal dalam pemanfaatan, namun tetap menjaga kelestarian alam bawah laut," ujar Devi.
Sementara, Ketua Pokdarwis Pulau Pramuka, Hermansyah menilai, ini merupakan kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat di Kepulauan Seribu yang memang berkegiatan wisata berbasis konservasi.
"Ini sebagai salah satu bentuk awal dan langkah sinergisitas bersama dengan pemerintah untuk mengembangkan wisata berbasis konservasi," tandasnya.