Selasa, 23 Juni 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 6413
(Foto: Ilustrasi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tahun ini akan membangun 21 ribu unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di 15 lokasi di ibu kota. Rencananya, peletakan batu pertama alias groundbreaking pembangunan proyek tersebut akan dilaksanakan Agustus mendatang.
"Groundbreaking dijadwalkan dimulai akhir Agustus nanti," ujar Ika Lestari Adji, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Selasa (23/6).
Dikatakan Ika, pembangunan tahap awal 21 ribu unit rusunawa di menelan anggaran sekitar Rp 3,3 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro). "Jadi anggarannya murni pakai APBD DKI yang di PMP-kan atau dibangun oleh PT Jakpro," katanya.
Ia mengungkapkan, 21 ribu unit rusunawa yang akan dibangun tersebut diperuntukkan bagi warga bantaran kali dan masyarakat pinggir rel kereta api. Rusunawa itu diprioritaskan untuk warga yang tinggal, bekerja dan mengenyam pendidikan dekat dengan lokasi rusun. "Satu tower rusunawa minimal terdiri dari 15 lantai dengan luas lahan satu hingga dua hektar," jelasnya.
21 ribu unit rusunawa tersebut akan dibangun di 15 lokasi, meliputi Rusunawa Kampung Bandan sebanyak dua tower dengan 1.054 unit, Rusunawa Ujung Menteng dua tower berjumlah 1.054 unit, Rusunawa Rawa Buaya dibangun enam tower dengan jumlah 4.576 unit, Rusunawa Waduk Pluit dibangun tujuh tower dengan jumlah 4.000 unit, serta Wisma Atlet Kemayoran yang dibangun tujuh tower dengan jumlah 5.566 unit.
"Sisanya, rusunawa atau rusun terpadu dibangun di 10 lokasi pasar tradisional yakni Pasar Sunter, Pasar Cempaka Putih, Pasar Jembatan Besi, Pasar Sindang, Pasar Serdang, Pasar Grogol, Pasar Lontar Kebon Melati, Pasar Jelambar Polri, Pasar Sukapura, dan Pasar Blok G Tanah Abang," ungkapnya.