Kamis, 19 Januari 2023 Reporter: Anita Karyati Editor: Andry 1976
(Foto: Anita Karyati)
Komisi C DPRD DKI Jakarta menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di Thamrin City, Jakarta Pusat.
Rakor tersebut digelar dengan agenda mendengarkan penjelasan terkait laporan keuangan dan realisasi deviden anggaran 2022 dari PT Jakpro.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rasyidi mengatakan, rakor ini diagendakan
untuk memberikan dorongan dan saran kepada PT Jakpro yang saat ini sedang mengalami penurunan. Terhitung dari 2019 hingga 2022, belum ada kontribusi Jakpro kepada Pemprov DKI.
"Kami ingin memberikan support dan masukan, sekaligus melihat anggaran mereka. Kita tahu, Jakpro merupakan perusahaan yang besar, tetapi belum memberikan deviden kepada Pemprov DKi. Hari ini, kita dapatkan penjelasan dari mereka," katanya, Kamis (19/1).
Rasyidi menjelaskan, PT Jakpro mempunyai tujuh anak usaha, sehingga membuat kinerja perusahaan ini tidak fokus. Oleh karena itu pihaknya menyarankan adanya penyatuan anak perusahaan yang memiliki tujuan serupa agar manajemen BUMD ini lebih efektif dan efisiensi.
"Pimpinan Jakpro ini semuanya baru. Kami harap bisa bekerja secara tim, profesional dan bersinergi antar anak perusahaan. Sehingga Jakpro bisa kembali sehat dan bangkit dari keterpurukan," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan (BP) BUMD, Fitria Rahadiani menyampaikan, saat ini, pihaknya sedang membuat pemetaan koordinasi bisnis di masing-masing anak usaha PT Jakpro. Sehingga nantinya mereka bisa fokus pada bidang bisnis masing-masing.
"Jadi kita petakan satu-satu. Misalnya bisnis parkir, sebenarnya layaknya di mana. Tahun 2023 kita memang sedang mengkaji anak usaha Jakpro ini," terangnya.
Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin mengungkapkan, target Jakpro di 2023 akan melakukan perbaikan
terhadap seluruh anak usaha Jakpro. Selain itu mempercepat aktivasi pengelolaan aset milik Jakarta International Stadium (JIS), Taman Ismail Marzuki (TIM), Equestrian dan aset lainnya untuk keberlanjutan perusahaan.Di samping itu, melakukan penguatan inovasi bisnis melalui pelaksanaan proyek LRT Fase 1B, ITF Sunter dan ITF Wilayah Layanan Barat.
Pihaknya juga menargetkan pendapatan sebesar 95 persen dan fokus terhadap kualitas pelayanan. Melalui cara demikian, PT Jakpro diharapkan tidak selalu bergantung kepada APBD.
"Kami sadar kondisi Jakpro saat ini kurang baik. Namun, ini menjadi tantangan bagi saya dan teman-teman ke depannya untuk bangkit dan lebih kompak mengembangkan Jakpro yang lebih sehat," tandas Iwan.
Perlu diketahui, tujuh anak perusahaan PT Jakpro terdiri dari PT Pulo Mas Jaya; PT Jakarta Konsultindo (Jakkon); PT LRT Jakarta; PT Jakarta Utilitas Propertindo; PT Jakarta Infrastuktur Propertindo (JIP); PT Jakarta Oses Energi dan PT Jakarta Solusi Lestari.