Kamis, 18 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 11583
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Eko Budiwiyono dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank DKI. Sebagai gantinya, Basuki mengangkat Kresno Sediarsi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank Mandiri.
Perombakan direksi ini dilakukan setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank DKI pada Rabu (17/6). Alasan pergantian direksi serta komisaris, karena performa Bank DKI di tahun 2014 mengalami penurunan.
"Kinerja Bank DKI, penurunannya signifikan, terutama terlihat dari tingginya rasio kredit yang bermasalah. Di sisi lain, Gubernur butuh orang orang baru untuk bisa membawa Bank DKI berlari kencang dan bisa naik ke BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 4," kata Catur Laswanto, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Kamis (18/6).
Para pengganti jajaran direksi dan komisaris, menurut Catur, sebagian besar diambil dari profesional bank-bank ternama serta memiliki rekam jejak yang baik. Diharapan bisa mengembangkan Bank DKI ke depannya. "Saya ingin tegaskan komitmen Gubernur, semuanya tentu ingin kinerja bisnis Bank DKI cukup baik," ujarnya.
Adapun jajaran komisaris yang diganti yakni, Hasan Basri Saleh sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris diganti oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Kemudian Sarwanto dan Ahdi Jumhari Luddin diangkat sebagai Komisaris Independen.
Tak hanya itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono
ditunjuk menjadi Komisaris Bank DKI. Sementara Agus Prastowo diangkat menjadi Direktur Kepatuhan dan Martono Soeprapto, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, serta Farel Tia Silalahi menjadi Direktur Bank DKI.