Selasa, 16 Juni 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3385
(Foto: Yopie Oscar)
Delegasi Pemerintah Johor, Malaysia, berkunjung ke Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/6). Kedatangan delegasi ini diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Dalam pertemuan tersebut, Djarot memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serta pencapaian pembangunan yang telah berjalan selama dua tahun belakangan ini.
"Jakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk sebanyak 12 juta jiwa. Data ini belum termasuk para pendatang dari luar. Karena itu permasalahan transportasi selalu menjadi fokus kami," ujar Djarot kepada perwakilan delegasi Exco Kerajaan Negeri Johor, Mb Tais B Sarday, Selasa (16/6).
Mantan Walikota Blitar ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada delegasi yang hadir di Balaikota jika kedatangan mereka disambut oleh kemacetan ibu kota. Selain masalah transportasi, Djarot juga memaparkan soal upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menangani masalah pendidikan dan kesehatan bagi warganya.
Dikatakan Djarot, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki program program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk membantu warga dari kalangan tidak mampu. "Kami berikan bantuan untuk warga yang membutuhkan, KJP dan KJS. ada juga bantuan berupa tabungan yang dapat diambil tunai," katanya.
Pemprov DKI, lanjut Djarot saat ini juga berkonsentrasi untuk merevitalisasi kawasan kumuh dengan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) serta normalisasi sejumlah sungai dan kali dalam rangka menyelesaikan masalah banjir yang kerap melanda ibu kota.
Djarot juga menceritakan program baru Pemprov DKI Jakarta dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait perizinan yakni PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). "Jakarta punya PTSP sebagai agen untuk membantu masyarakat dalam mengurus perizinan apapun. Sehingga masyarakat tidak perlu datang ke banyak dinas, cukup ke kelurahan atau ke kecamatan saja," jelasnya.
Ia juga meminta saran dari delegasi Pemerintah Johar, Malaysia terkait dengan pembangunan tata ruang kota. "Kami harap dengan terjalinnya hubungan baik ini, Jakarta bisa belajar dari Malaysia untuk pengaturan tata ruang kota karena lingkungan dan daerah kita mirip," tandasnya.