Senin, 19 Desember 2022 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2027
(Foto: Folmer)
Program Jakpreneur yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Program Jakpreneur bertujuan menumbuhkan wirausaha baru yang mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta.
Martha Wongso (50), warga Kalideres, Jakarta Barat mengaku telah merasakan banyak manfaat setelah ikut program Jakpreneur. Berawal dari hobi, kini kerajinan tangan dari Martha memiliki nilai ekonomi menjadi peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
"Saya mendaftarkan diri ikut program Jakpreneur binaan di kelurahan Kalideres pada tahun 2019 berbekal hobi membuat kerajinan tangan," ujar Martha Wongso ditemui di sela-sela acara pameran ekonomi kreatif Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha, Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta di Balai Kota, Senin (19/12).
Martha menceritakan awal ketertarikan ikut
program Jakpreneur saat berkunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, bertepatan sedang menggelar bazar yang digagas Sudin PPKUKM Jakarta Barat."Tenaga pendamping Sudin PPKUKM Jakarta Barat mengajak saya bergabung mengikuti program Jakpreneur binaan. Saya setuju dan mengikuti tahapan pelatihan, pendampingan, pembuatan izin usaha mikro kecil dan mengikuti berbagai pameran untuk mempromosikan produk kerajinan tangan dan fesyen bernama Mammu Handmade," jelasnya.
Ia pun bersyukur melalui program Jakpreneur yang diikutinya, produk kerajinan tangan produksinya telah dikenal oleh konsumen setelah diikutsertakan melalui berbagai kegiatan bazar dan pameran oleh Dinas PPKUKM DKI Jakarta.
"Saya bersyukur di hari tua bisa memiliki penghasilan dari menjual pernak pernik kerajinan tangan," ungkapnya.
Sementara Muhammad Sarifudin Zuhri (49), warga Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan menuturkan, awal ikut bergabung program Jakpreneur binaan pada tahun 2020 setelah perusahaan tempatnya bekerja tutup akibat pandemi COVID-19.
"Semula saya bersama istri mulai bisnis menjual satu jenis minuman kesehatan berbahan rempah rempah yakni kunyit asem untuk meningkatkan imun tubuh dengan berkeliling ke rumah warga. Karena waktu itu sedang tidak memiliki pekerjaan," tuturnya.
Seiring perjalanan waktu, Sarifudin mengaku bertemu dengan seorang teman yang mengajak untuk bergabung mengikuti program Jakpreneur binaan di Kelurahan Srengseng Sawah. Ia pun mendapatkan pelatihan, pendampingan, bahkan dibantu mengurus BPOM dari produk minuman kesehatan tradisional yang ia produksi.
Saat ini, sambungnya, produk minuman kesehatan dengan brand 'JAN ZGER' sudah memiliki 14 varian dan salah satu produknya sudah mengantongi izin BPOM.
"Selain pameran, saya memasarkan produk secara online dari hasil pelatihan yang digelar di Sudin PPKUKM Jakarta Selatan," tandasnya.