Rabu, 07 Desember 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1905
(Foto: Nugroho Sejati)
Kerja sama swastanisasi air antara Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan mitra swasta, Palyja dan Aetra akan berakhir pada 31 Januari 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta pemenuhan air bersih untuk kebutuhan dasar warga tidak terganggu.
“Saya meminta dan memastikan per 1 Februari 2023 insya Allah pengalihan 100 persen PAM Jaya itu tidak ada keluhan dari masyarakat,” ujarnya saat menghadiri dan menyaksikan Penandatanganan Offering Letter Karyawan PAM Jaya di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/12).
Heru menilai, air merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan manusia. Maka itu, PAM Jaya diminta melayani masyarakat dengan tulus layaknya keluarga sendiri dan memastikan seluruh masyarakat Jakarta bisa mengakses air bersih.
“2024 kita tuan rumah terkait dengan ketahanan air. Ini menjadi dorongan semangat bagi kita semua supaya seluruh penjuru Jakarta bisa mendapatkan air bersih yang menjadi bagian dari kehidupan kita,” katanya.
Perlu diketahui, PAM Jaya merekrut 1.097 karyawan Palyja dan Aetra sebagai upaya perusahaan dalam memastikan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pelayanan yang tidak terganggu pasca berakhirnya kerja sama pada 1 Februari 2023.
Heru mengapresiasi komitmen PAM Jaya untuk tetap mengedepankan dan menjaga kesempatan bekerja bagi karyawan mitra.
“Saya terima kasih kepada semua pihak yang mendukung ini. Sehingga 1.097 karyawan dari dua perusahaan itu secara langsung sudah menjadi karyawan PAM Jaya," katanya.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menuturkan, perekrutan 1.097 karyawan Aetra dan Palyja ini merupakan rangkaian dari sebuah proses transisi yang tidak bisa dihindari. PAM Jaya akan melakukan pengambilalihan operasional dan distribusi air di Jakarta dari mitranya Palyja dan Aetra.
Arief menjelaskan, Perumda PAM Jaya sudah menawarkan sekaligus juga membuka pintu selebar-lebarnya kepada mereka yang ingin bekerja dan memberikan kontribusi positifnya.
“Alhamdulillah angkanya cukup besar sudah mendekati 95 persen untuk kemudian mereka bergabung bersama kami,” ucapnya.
Ia menambahkan, komitmen PAM JAYA merekrut karyawan Palyja dan Aetra sebagai upaya perusahaan dalam memastikan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bahkan, Perumda PAM Jaya menawarkan posisi yang sama untuk peserta dari Palyja dan Aetra dan jenjang karier terbuka bagi semua.
“Ini menjadi semangat dan harapan baru dan kegiatan penggerak ekonomi
yang kemudian bisa dijaga," tandasnya.