Kamis, 01 Desember 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 1822
(Foto: Anita Karyati)
Sekitar 20 perwakilan kelompok tani (Poktan), penggiat urban farming, serta jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, mengikuti sosialisasi persiapan pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST 2023).
Sub Koordinator Pertanian Perkotaan Dinas KPKP, Taufik Yulianto mengatakan, materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini di antaranya terkait dengan cakupan hasil pertanian, luas lahan dan usaha pertanian.
"Selain 20 Kelompok Tani, sosialisasi ini diikuti Satuan Pelaksana KPKP, Penyuluh Pertanian Lapangan dan Petugas Statistik Dinas KPKP," ujarnya, Kamis (1/12).
Menurut Taufik, Menurut Taufik, untuk target pengembangan urban farming mulai 2018 sampai 2030 yakni, pencapaian 30 persen ruang terbuka hijau produktif, 30 persen pencapaian peningkatan produksi pertanian, perikanan dan peternakan, serta 1.000 sertifikasi produk.
Dijelaskan Taufik, rencananya Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta akan menggelar Sensus Pertanian pada 1 hingga 31 Mei 2023 nanti Pendataan akan dilakukan kepada unit pertanian perorangan, kelompok dan usaha pertanian.
"Sensus ini bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Jakarta. Serta, meningkatkan ekonomi masyarakat," terangnya.
Perwakilan Kelompok Tani Barokah Jaya Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, Umar Hidayat menjelaskan, pihaknya bersedia untuk melakukan pendataan ST 2023 ini.
Dia mengungkapkan, telah membentuk kelompok pertanian sejak 2020. Kemudian, mulai usaha tani sayuran sejak tahun 2016 dengan beberapa orang petani di Pondok Kopi seiring dengan banyaknya permintaan, mulai nambah ke Pondok kelapa.
Setiap harinya, menurut Umar, pihakya bisa menghasilkan Kangkung 100 gabung (20 ikat/gabung), Bayam 50 gabung (20 ikat/ gabung), Sawi dua kwintal dan Kemangi 25 gabung (100 ikat/gabung)
"Kami mempunyai dua lahan yang luasnya empat hektar di Pondok Kelapa dan tiga hektar di Pondok Kopi," ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, Anggoro Dwitjahyono mengugkapkan, penyelenggaraan sensus dilakukan setiap 10 tahun sekali daam upaya menciptakan data statistik pertanian yang baik dan berkualitas,
"Kami harapkan terjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan ST 2023," ungkapnya.