Jumat, 04 November 2022 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Andry 2870
(Foto: Yudha Peta Ogara)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta menyambangi Kantor KPU DKI Jakarta di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Kunjungan ini sebagai upaya sinergisitas dalam pemanfaatan data untuk persiapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, pemilihan umum saat ini memakai asas dejure, di mana data yang dipakai atas dasar data perorangan (data base KTP). Data kependudukan saat ini telah terintegrasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Diharapkan seluruh data pemanfaatannya dapat dilaksanakan maksimal. Karena dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat ini, dipastikan data selalu terupdate dan terpusat," ujarnya, Jumat (4/11).
Menurut Budi, langkah antisipasi perlu dipersiapkan serta didiskusikan sejak dini. Sehingga pada saat pesta demokrasi tiba, DKI sudah siap baik dari segi penyesuaian sistem, kedekatan secara personal maupun transfer knowledge pengelolaan data melalui SIAK terpusat Dinas Dukcapil DKI Jakarta.
Saat ini, Dinas Dukcapil DKI Jakarta sangat intens dalam memberikan pelayanan dengan menyiapkan alternatif layanan sebagai upaya pemuktahiran data kependudukan. Seperti layanan Rabu Petang, Jemput bola dan Layanan Kampung Sadar Adminduk.
Selain perkenalan dan bertukar informasi antar institusi, kunjungan kali ini sekaligus dimanfaatkan untuk tanya jawab masing-masing jajaran, sehingga penanganan tantangan ke depan bisa dipersiapkan lebih matang.
Sementara itu, Ketua KPU DKI, Sunardi menjelaskan, dalam pembersihan data ganda, data anomali sangat terbantu Dinas Dukcapil DKI. Di samping itu, permasalahan KPU DKI Jakarta
banyak sekali, termasuk data invalid dan pemilih ganda yang membuat masyarakat tidak mendapatkan hak pilih."Data pemilih tetap akan disinkronisasi kembali Dukcapil dengan menyesuaikan sistem digital yang saat ini dipergunakan. Dengan perubahan sistem saat ini yang digunakan Dukcapil, kami akan tetap menyesuaikan," katanya.
Sunardi menambahkan, data kependudukan ini sangat dinamis. Setiap hari ada yang pindah dan datang, kelahiran dan kematian.
"Sehingga sinkronisasi akan terus dilakukan agar tidak ada lagi pemilih ganda," tandasnya.