Senin, 31 Oktober 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1596
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta kembali menjalin kerja sama Pelatihan Kejuruan Teknik Las Fabrikasi (perpipaan) dengan PT Rusli Vinilon Sakti.
Kerja sama antara keduanya ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pelatihan Las PE.
Pelatihan ini akan dibuka bagi 40 peserta dan dilaksanakan secara paralel di Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKKPL) Condet, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, persaingan dunia kerja sangat ketat pada era sekarang ini. Karena itu, diperlukan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama bagi tenaga kerja muda profesional.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia ini begitu penting agar dapat bersaing saat terjun dunia kerja maupun menciptakan lapangan kerja atau berwirausaha,” ujarnya, Senin (31/10).
Menurut Andri, pemerintah, dunia industri serta seluruh stakeholder perlu bekerja sama mengupayakan memberikan kesempatan peningkatan kualitas pencari kerja, sehingga link and match dengan dunia kerja berjalan dengan baik.
Hal ini diyakini juga akan berdampak pada peningkatan kemampuan daya saing para peserta memasuki dunia kerja maupun dalam berwirausaha. Namun, keterampilan teknis bukanlah satu-satunya hal yang penting dalam meraih kesuksesan di dunia industri.
“Keterampilan nonteknis atau softskill seperti kemampuan berkomunikasi dengan efektif, memimpin, bekerja sama dan sebagainya juga tidak kalah penting,” kata Andri.
Andri menambahkan, PT Rusli Vinilon Sakti merupakan salah satu stakeholder yang mempunyai kepedulian bekerja sama dalam upaya peningkatan ketrampilan dan juga
kemampuan pencari kerja.Kolaborasi dengan Dinas Nakertransgi DKI Jakarta telah dilakukan dengan mengadakan pelatihan TOT untuk para Instruktur dan pelatihan dengan kejuruan Teknik Las Fabrikasi (Perpipaan).
“Perjanjian Kerja Sama ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan para pencari kerja. Sehingga akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran di Jakarta,” tandas Andri.