Kamis, 04 Juni 2015 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Widodo Bogiarto 6343
(Foto: Ilustrasi)
Dinilai berhasil melestarikan lingkungan, Sri Bebassari (65), warga Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat meraih Piala Kalpataru 2015 kategori pengelolaan sampah. Rencananya penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup tersebut akan diserahkan langsung Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat (5/6) besok.
Sri mengaku tidak menyangka dapat meraih Piala Kalpataru, karena biasanya peraih penghargaan tersebut berasal dari luar Pulau Jawa. Selain itu, menurutnya masih banyak pejuang lingkungan lain yang lebih layak memperoleh penghargaan.
“Saya surprise, biasanya saya yang kasih penghargaan, tapi justru saya yang menerima penghargaan. Biasanya saya terlibat penghargaan seperti Piala Adipura dan lain lain serta ikut sebagai panitia,” kata Sri yang menjabat Ketua Indonesia Solid Waste Association (Inswa), Kamis (4/6).
Sri yang telah mengabdi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini memang kerap mengembangkan teknologi persampahan. Salah satunya pengelolaan sampah di TPS 3R di Jalan Rawasari Selatan, Cempaka Putih.
Di TPS 3R Jalan Rawasari Selatan ini setiap harinya volume sampahnya 2-4 ton. Kemudian sampah tersebut dipilah dan diolah menjadi kompas, sebagian dikumpulkan untuk dijual. Sehingga sampah yang tersisa hanya 30 persen saja yang dibuang ke TPST Bantar Gebang. Teknologi ini bisa diterapkan di pemukiman sebab tidak menimbulkan bau. Bahkan lokasinya bisa dijadikan ruang pertemuan, kantor dan lainnya.
Atas prestasi membanggakan ini, Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mengaku gembira. Menurutnya, Sri sangat layak memperoleh Piala Kalpataru karena telah mengabdi di bidang persampahan selama 25 tahun. Diharapkan penghargaan ini dapat memotivasi masyarakat dan aktivis lingkungan untuk mencari solusi penanganan sampah, khususnya di Jakarta Pusat.