Kamis, 13 Oktober 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1397
(Foto: doc)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, 47 RT di Jakarta masih tergenang per pukul 09.00.
Genangan di puluhan RT tersebut terdampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Rabu (12/10) kemarin.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, jumlah RT yang terdampak setara 0,154 persen dari 30.470 RT di wilayah Jakarta.
“Empat KK atau sembilan jiwa warga Rawajati mengungsi di Puskesmas RT 04, RW 07,” ungkapnya, Kamis (13/10).
Isnawa menjelaskan, pihaknya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. Termasuk berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat.
Selain itu, BPBD DKI juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos), AGD Dinas Kesehatan (Dinkes) dan PMI DKI Jakarta untuk penanganan pengungsi.
“Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ucap Isnawa.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk, maka perlu diwaspadai potensi banjir pada Kamis (13/10).
“Khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang berstatus Siaga Banjir,” katanya.
Selain itu, berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI), DKI Jakarta merupakan satu dari 10 besar daerah dengan tingkat historikal banjir tertinggi.
Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan seperti memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi risiko (wilayah genangan).
Di samping itu, melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam mobilisasi tim siaga bencana dan sumber daya serta menyiapkan tempat pengungsian,
termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan.“Kami juga membantu evakuasi kelompok rentan dan sudah menyiapkan kebutuhan logistik dan peralatan,” tandas Isnawa.
Berikut data wilayah di Jakarta yang masih terdampak genangan per pukul 09.00:
Jakarta Selatan
Kelurahan Rawajati
-Jumlah: 10 RT.
-Ketinggian: 40 sampai 100 sentimeter.
-Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.
Kelurahan Kebon Baru
-Jumlah: satu RT.
-Ketinggian: 45 sampai 75 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung.
Kelurahan Manggarai
-Jumlah: dua RT.
-Ketinggian: 40 sampai 50 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung.
Jakarta Timur
Kelurahan Cawang
-Jumlah: 11 RT.
-Ketinggian: 40 sampai 200 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung.
Kelurahan Cililitan
-Jumlah: dua RT.
-Ketinggian: 120 sampai 130 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung.
Kelurahan Bidara Cina
-Jumlah: lima RT.
-Ketinggian: 40 sampai 130 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung.
Kelurahan Kampung Melayu
-Jumlah: 16 RT.
-Ketinggian: 40 sampai 160 sentimeter.
-Penyebab: luapan Kali Ciliwung
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan karena dari informasi yang dirilis BMKG, potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat masih akan terjadi hingga 15 Oktober 2022.
Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop. Bagi masyarakat untuk dapat diambil langkah langkah antisipasi dan kesiapsiagaan dengan:
1.Menyiagakan tim siaga bencana
(Memantau kondisi terkini lapangan, Koordinasi dengan aparatur Desa, menyiapkan evakuasi).
2.Menyelamatkan barang penting ke tempat aman.
3.Membatasi aktivitas di luar rumah.
4.Jika berada diluar rumah hindari pohon besar, baliho, dan saluran air/ gorong-gorong.
5.Menyiapkan tas siaga (makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga dan lain-lain).
6.Melakukan evakuasi kelompok rentan.
7. Tetap melakukan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun).