Rabu, 12 Oktober 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Andry 1414
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta jajarannya menghadiri kegiatan peletakan batu pertama revitalisasi Stadion Sepak Bola Tugu, Jakarta Utara.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Prasasti Peresmian Fasilitas Olahraga yang dilaksanakan di Stadion Sepak Bola Tugu, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (12/10).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies mengatakan berbagai fasilitas yang diupayakan di stadion tersebut adalah untuk menjadikan kawasan ini bertaraf internasional, serta bisa digunakan oleh semua lapisan warga Jakarta.
Mengusung konsep integrasi urban, Revitalisasi Stadion Tugu dirancang agar dapat terintegrasi dengan lingkungan, sekaligus memberikan nilai tambah bagi kawasan sekitar melalui penyediaan ruang bagi UMKM.
"Adapun Plaza Publik juga dapat digunakan masyarakat bahkan ketika tidak ada pertandingan yang berlangsung. Karena itu, kita usung konsep yang nantinya akan diintegrasikan dengan lingkungan, serta menguntungkan perekonomian warga di sekitar stadion. Hal ini tentunya mengusung standar yang sudah ditetapkan FIFA," ujar Gubernur Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta.
Gubernur Anies berharap fasilitas olahraga ini menjadi sarana peningkatan kebugaran, penyaluran hobi, serta tempat dilahirkannya calon atlet berprestrasi, hingga bermanfaat sebagai ruang ketiga, yaitu tempat berinteraksi, sekaligus motor penggerak kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Kelak Stadion Tugu akan dijadikan percontohan
, karena dirancang dengan berbagai pertimbangkan seperti faktor keselamatan. Harapannya, stadion ini bisa selesai pada November 2023 dengan menelan biaya sekitar 181 miliar rupiah, di mana pada tahap awal akan dialokasikan sekitar 80 miliar rupiah," pungkas Gubernur Anies.Perlu diketahui, stadion Tugu Jakarta Utara merupakan fasilitas olahraga milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berdiri sejak tahun 1987. Dengan kapasitas penonton ±2.000 orang, saat ini, stadion yang berdiri di atas lahan seluas 35.000 m2 ini aktif digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berolahraga, sekaligus menjadi home base kesebelasan Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta Utara (Persitara) yang sedang berlaga di Liga 3.
Revitalisasi Stadion Tugu dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya usia stadion yang sudah tua, adanya kebutuhan perbaikan kondisi serta kualitas stadion yang sudah tidak representatif, baik lapangan utama maupun fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, terdapat permohonan dari Persitara, sebagai salah satu klub besar di DKI Jakarta yang saat ini menggunakan Stadion Tugu sebagai home base mereka untuk pertandingan, latihan, dan pembinaan atlet sepak bola di Jakarta Utara.
Bentuk peningkatan kualitas yang diharapkan antara lain:
-Standarisasi lapangan; Standarisasi ukuran dan material lapangan sesuai standar FIFA.
-Penggantian dari rumput alami menjadi rumput sintetis.
-Standarisasi pencahayaan lapangan sesuai standar FIFA/SNI.
-Penambahan kapasitas penonton dari 2000 menjadi 4000 penonton
-Standarisasi fasilitas pemain, meliputi ruang tim, wasit, ruang kesehatan, dan lain sebagainya sesuai standar FIFA
-Konsep kelayakan stadion; Revitalisasi stadion ditargetkan agar dapat mewadahi pertandingan sampai dengan tingkat divisi 1 liga nasional.
Stadion Tugu nantinya juga akan mengusung konsep integrasi urban, yang tentunya akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar seperti penyediaan ruang untuk UMKM sebagai pemberdayaan masyarakat di sekitar tapak, konsep zero run-off dengan melakukan peninggian tapak untuk penerapan konsep tersebut, penyediaan plaza publik yang dapat diakses masyarakat walaupun sedang tidak ada pertandingan, dan integrasi transportasi umum dengan penyediaan halte Transjakarta sebagai gerbang utamjajarannya