Senin, 10 Oktober 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1626
(Foto: Istimewa)
Dinas Bina Marga DKI Jakarta tengah mengebut pengerjaan penataan trotoar dengan konsep complete street tahun ini.
Penataan trotoar kali ini difokuskan di beberapa kawasan seperti Kebayoran Baru, Pecenongan dan Jalan Proklamasi-Jalan Penataran.
Secara rinci, penataan trotoar di kawasan Kebayoran Baru mencakup Jalan Cikajang, Jalan Trunojoyo, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura dan Jalan Sultan Hasanudin. Sementara penataan trotoar di kawasan Pecenongan meliputi Jalan Juanda dan Jalan Pecenongan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, progres pengerjaan penataan pedestrian di lokasi tersebut sudah di atas 90 persen. Saat ini sedang dilakukan finalisasi yang mencakup perbaikan coating dan pemasangan street furniture seperti bangku taman.
“Kisaran di atas 90 persen. Alhamdulillah Oktober ini selesai. Ada juga di Jalan Mas Mansyur sisi Barat,” ujarnya, Senin (10/10).
Ia menjelaskan, penataan trotoar dipusatkan pada kedua sisi trotoar di sepanjang jalan tersebut berikut salurannya. Panjang trotoar yang akan ditata di kawasan Kebayoran Baru 6.960 meter, kawasan Pecenongan 2.100 meter dan Jalan Proklamasi-Jalan Penataran 3.540 meter. Sementara di Jalan Mas Mansyur sepanjang 1.400 kilometer.
“Pada periode 2017-2021 trotoar yang direvitalisasi sudah 265 kilometer. Dengan revitalisasi tahun ini, maka panjang trotoar yang ditata bisa 300 kilometer sekian,” ucap Hari.
Hari menyampaikan, penataan trotoar di tiga kawasan ini menggunakan konsep complete street. Dalam konsep tersebut, ruang jalan ditata ulang sesuai fungsinya secara ideal dan lengkap mengakomodasi seluruh kebutuhan pengguna jalan.
Penataan fungsi jalan secara ideal dan lengkap itu mencakup jalur sepeda, jalur hijau, pejalan kaki, penambahan ruang transportasi umum berikut fasilitas pendukungnya, street furniture, parkir on street dan aksesoris seperti, PJU, tanaman, dan kursi.
Kemudian, mencakup juga penataan jaringan utilitas seperti manhole utilitas atau ducting system.
“Prinsipnya, penataan yang mengakomodasi kebutuhan sesuai porsi yang tepat dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi umum," tandas Hari.