Sabtu, 08 Oktober 2022 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 1932
(Foto: doc)
Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan membentuk tiga RT percontohan juru pemantau jentik (jumantik) mandiri di wilayahnya.
Tiga RT percontohan tersebut dibentuk untuk mencegah ancaman wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim penghujan.
Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar mengatakan, di wilayah ini terdapat 101 RT dan delapan RW. Dari jumlah RT tersebut, pihaknya berinisiatif membentuk tiga RT percontohan jumantik mandiri sejak dua pekan lalu.
"Pembentukan jumantik mandiri di tiga RT ini dilakukan sebagai percontohan dalam penanganan kasus DBD," ujarnya, Sabtu (8/10).
Asep menjelaskan, alasan dipilihnya tiga RT tersebut sebagai percontohan karena memiliki lingkungan yang padat hunian, sehingga potensi kasus DBD cukup tinggi.
Dalam kegiatan ini, para kader jumantik mandiri dari tiga RT percontohan diminta rutin membersihkan rumahnya setiap pagi. Setelah itu mereka baru mengecek lingkungan sekitarnya dan membersihkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
Asep menjelaskan, bila para kader jumantik mandiri berhasil mencegah kasus DBD di lingkungannya, konsep ini akan ditularkan di RT lainnya. Penerapan konsep tersebut melibatkan 109 kader jumantik dengan rincian 101 kader tingkat RT dan delapan koodinator tingkat RW.
Mereka diterjunkan untuk melakukan penyuluhan dengan memberikan penjelasan ke
pada warga tentang apa itu jentik, bahaya demam berdarah yang selanjutnya bersama pemilik rumah melakukan pembersihan lingkungan dari genangan."Jadi konsepnya dirubah. Kader jumantik bukan hanya mencari jentik. Tapi melakukan penyuluhan pada warga," tandasnya.