DKI Kenalkan Konsep Kolaborasi di Asian Smart City Conference Malaysia

Jumat, 07 Oktober 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1886

DKI Kenalkan Konsep Kolaborasi di Asian Smart City Conference di Malaysia

(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengikuti Asian Smart City Conference dalam Selangor Smart City And Digital Economy Convention (SDEC) 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia yang berlangsung pada 6-7 Oktober.

Dengan kata lain inovasi hadir dari sebuah interaksi kolaborasi dan mediasi

SDEC 2022 merupakan konvensi empat hari dengan lima elemen utama yang terdiri dari, Asian Smart City Conference, Top ECM Livestream Festival, Selangor SME Digitalisation Conference, Selangor Fashion Accelerator (Demo Day) and Exhibition.

Konvensi ini menggandeng para pimpinan industri, akademisi, pelaku UMKM, termasuk sektor publik dan swasta, untuk menggali konsep kota pintar, ekonomi digital, serta mencari solusi.

Dengan dukungan dari mitra internasional dan lokal, Asian Smart City Conference menghadirkan para pimpinan daerah/kota dari sejumlah negara-negara seperti Jepang, Cina, Australia, Indonesia, Thailand, Taiwan dan Malaysia sebagai bagian dari jajaran pembicara panel.

Pada kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu pimpinan daerah yang didapuk sebagai pembicara dalam diskusi panel.

Dalam video sambutannya, Anies mengatakan, pemerintah sebagai collaborator punya sumber daya dan kewenangan berupa pembuatan kerangka regulasi, sedangkan swasta sebagai co-creator punya inovasi dan talenta terbaik. Kolaborasi yang terjadi antar keduanya dapat mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi.

“Maka, kalau pemerintah dan sektor swasta bermitra maka mudah-mudahan, tantangan dapat diatasi dengan lebih efisien,” ungkap Anies, Jumat (7/10).

Sementara itu, Kepala BLUD Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha yang hadir sebagai narasumber mewakili Pemprov DKI Jakarta mengatakan, inovasi tidak datang dari meditasi, tetapi dari interaksi dengan pemerintah, bisnis dan masyarakat.

“Dengan kata lain inovasi hadir dari sebuah interaksi kolaborasi dan mediasi antara sektor publik dan swasta,” kata Yudhistira.

Yudhistira menjelaskan, Kota Pintar atau Smart City adalah kolaborasi antara pemilik masalah (problem owner) dan pemecah masalah (problem solver) untuk mencari solusi dan memecahkan masalah bersama yang berorientasi pada user atau warga sebagai pengguna, membuat prototipe, dan pengembangan ekosistem.

“Dan yang penting inovasi harus dapat meningkatkan kualitas hidup serta memberikan dampak ekonomi, dan keberlanjutan,” tandas Yudhistira.

BERITA TERKAIT
 20 Diplomat ASEAN City Tour ke Monas dan Kota Tua

20 Diplomat ASEAN City Tour ke Monas dan Kota Tua

Selasa, 20 September 2022 1700

Jakarta Perkenalkan Wisata Mice di Pameran Terbesar Dunia IMEX Frankfurt 2022

Jakarta Perkenalkan Wisata Mice di Pameran Terbesar Dunia IMEX Frankfurt 2022

Kamis, 02 Juni 2022 1809

JSC Terima Kunjungan 22 Mahasiswa dari Berbagai Kampus

JSC Dapat Kunjungan Mahasiswa dari Berbagai Kampus

Rabu, 20 April 2022 1126

Jakarta Smart City Juara Pertama di IDC Awards 2022 Atas Inovasi Sistem Pengendalian Banjir

Jakarta Smart City Juara Pertama di IDC Awards 2022 Atas Inovasi Sistem Pengendalian Banjir

Jumat, 10 Juni 2022 2447

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468505

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307239

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285053

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282630

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks