Kamis, 06 Oktober 2022 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Erikyanri Maulana 1465
(Foto: Istimewa)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan perpindahan atau relokasi Monumen 66 dari Kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan ke Taman Menteng di Jakarta Pusat.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, monumen tidak dapat dilepaskan dari perkembangan sebuah kota. Bukan sekedar sebuah bangunan fisik, monumen memiliki makna yang mendalam atas peristiwa-peristiwa besar yang terjadi.
Fahira mengatakan, Jakarta sebagai episentrum peristiwa besar yang terjadi di negeri ini. Mulai dari perhelatan Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, gelombang besar Tritura yang dipelopori mahasiswa 1966, sampai reformasi 1998. Di Jakarta bertebaran monumen yang melambangkan perjuangan masa lalu, salah satunya Monumen 66.
“Saya sebagai warga Jakarta mengucapkan apresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta dalam pemindahan Monumen 66 dari kawasan Rasuna Said, Kuningan ke Taman Menteng ini. Terima kasih Tetap mengabadikan perjuangan generasi terdahulu. Semoga monumen ini menjadi inspirasi setiap generasi negeri ini
,” ujar Fahira, Kamis (6/10).Menurut Fahira, yang juga putri salah satu tokoh utama penggerak Tritura atau Angkatan 66 Fahmi Idris, Monumen 66 yang pertama kali diresmikan pada 1992 ini dibangun untuk mengenang dan menularkan inspirasi kepada setiap generasi bahwa pada suatu masa tepatnya pada tahun 1966, pernah bersemai sebuah gerakan gemilang yang dimotori anak muda dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dan demi menjaga kestabilan negara.
Selain memenuhi unsur sosial, lanjutnya, Monumen 66 ini juga memiliki fungsi estetika karena menambah keindahan kota. Penempatan Monumen 66 di Taman Menteng juga merupakan pilihan yang tepat, karena taman adalah tempat masyarakat berkumpul, tempat orang tua mengajak anak-anak, tempat warga berinteraksi dalam kondisi rileks dan dalam suasana harmonis. Dengan monumen ini, Kawasan Menteng akan tampak lebih hidup.
“Namun, dari itu semua, fungsi paling hakiki dari Monumen 66 ini adalah fungsi edukasi karena bisa menjadi wahana pendidikan yang efektif untuk mengenang, mengambil saripati dan mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi setiap generasi,” tandasnya.
Saat dilangsungkannya peresmian perpindahan atau relokasi Monumen 66, Fahira juga menyerahkan Piagam Penghargaan DPD RI kepada semua pihak mulai dari Pemprov DKI Jakarta hingga para pekerja di lapangan yang berkontribusi dalam proses relokasi Monumen 66 dari Jalan Rasuna Said ke Kawasan Taman Menteng.