Senin, 01 Juni 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Dunih 5274
(Foto: Rio Sandiputra)
Kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di DKI kini tidak hanya dibekali kemampuan tentang gizi dan Posyandu. Tapi, juga dibekali pelatihan mendata warga. Kemampuan ini diberikan, karena PKK paling dekat dengan masyarakat sehingga keberadaannya dibutuhkan untuk menentukan program yang akan dilakukan Pemprov DKI kepada masyarakat.
"Selama ini pendataan warga dilakukan oleh banyak badan atau pun lembaga. Sehingga keakuratan data yang sesungguhnya tidak sama," ujar Veronica Basuki, Ketua TP PKK DKI Jakarta, Senin (1/6).
Sehingga, terpikirkan oleh Veronica agar dalam pendataannya dibentuk kelompok. Nantinya kelompok tersebut berjalan bersama ke rumah-rumah warga. "Ya dibentuk tim saja, ada dari BKKBN, PKK, Penyuluh KB, dan relawan mahasiswa dari Dinkes. Jadi kalau sudah ditempel stiker program pintu hati berarti seluruh lembaga termasuk PKK sudah ambil datanya," jelas Veronica.
Namun, Veronica meminta kepada seluruh kader PKK yang nantinya terlibat pendataan agar mengedepankan fakta lapangan dan kejujuran.
"Kita mau menggerakkan PNS dan kader dengan hati. Tapi, dalam pendataan harus disertai tanda tangan dan nomor telepon, agar sewaktu-waktu bisa dicek secara random kebenarannya," tegas Veronica.