Jumat, 29 Mei 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4220
(Foto: Adi Alfiyan)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sore ini berkesempatan membuka Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2015 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kegiatan yang diikuti 247 peserta itu diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk mempromosikan usaha kreatif. Tapi, juga memiliki sisi bisnis yang bisa menghasilkan banyak uang.
Menurut Ahok, kegiatan itu bukan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, melainkan murni dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dikatakannya, negara maju banyak diisi oleh orang-orang kreatif. Tapi, kreatif yang berbahaya harus dicegah.
"Kreatif berbahaya dalam hal makanan, minuman, kosmetik. Itu mesti lapor BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dulu, mesti didaftar, kita tidak ingin banyak yang jadi korban," kata Ahok, Jumat (29/5).
Ahok juga berkeinginan kegiatan PPKD tidak sekadar berakhir sebatas pameran semata seperti yang berlangsung pada tahun sebelumnya. Ia berharap, pihak terkait dapat menerjemahkan produk-produk itu dalam skala bisnis. Sebab, munculnya banyak kreatifitas akan menghasilkan banyak uang.
"Orang kreatif harus bisa bikin perut orang lain penuh. Kalo tidak, produknya belum kreatif," ucapnya.
Di sela-sela acara pembukaan PPKD 2015, Ahok juga menerima souviner alat musik khas Betawi, yakni tehyan. Ahok pun mencoba memainkan alat musik yang mirip biola, namun mempunyai tabung resonansi dari batok kelapa tersebut.
"Kayak potong ayam,
tapi nggak putus-putus (lehernya) nih," gurau Ahok, saat menggesek tehyan.Dalam kesempatan itu, Ahok juga berkeliling ke sejumlah stand pameran yang terdiri dari berbagai produk di antaranya teknologi CCTV, lampu Light Emitting Diode (LED), kerajinan bunga oshibana, hingga kerajinan hiasan dari kaleng bekas air minum.