Selasa, 26 Mei 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 3598
(Foto: Ilustrasi)
Unit Pengelola Teknis (UPT) Perpakiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI memecat lima juru parkir (jukir) parkir meter di Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat. Kelima jukir tersebut dipecat lantaran selama ini kerap bermain mata dan kedapatan mengambil pungutan liar (pungli) dari pemilik kendaraan di lokasi parkir meter.
"Di Jalan Sabang sudah lima jukir kita pecat karena kecenderungan pungli saat malam," kata Sunardi Sinaga, Kepala UPT Perpakiran DKI, Selasa (26/5).
Dikatakan Sunardi, sebelum menjatuhkan sanksi pemecatan, pihaknya telah mengumpulkan catatan dan penilaian terhadap para jukir yang tak punya integritas dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Evaluasi kinerja para juru parkir meter tersebut dilakukan setiap tiga bulan. "Kita sudah nasehati dan punya datanya, makanya mereka kita pecat dan tidak usah dipakai lagi," katanya.
Dikatakan Sunardi, saat ini pihaknya juga tengah melakukan penilaian terhadap jukir parkir meter di Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Kita sudah punya catatan si A, si B, si Z yang suka terima duit pungutan," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menerapkan sistem pengelolaan parkir dengan konsep baru di parkir meter. Di mana, para jukir akan dibekali alat untuk menscan nomor polisi kendaraan. "Nanti akan
ketahuan kendaraan itu sudah lewat waktunya, dan sudah bayar parkir atau belum," ungkapnya.Ia melanjutkan, para pemilik kendaraan yang kedapatan melanggar akan dikenakan denda parkir progresif hingga 20 kali lipat. Namun, sebelum itu pihaknya akan meminta Surat Keputusan SK atau Peraturan Gubernur (Pergub) untuk menerapkan denda parkir progresif tersebut. "Kita mau kasih denda. Kalau ketahuan kendaraan itu sudah lewat waktu parkir, rodanya kita gembok. Setelah itu, begitu mereka mau pulang harus bayar denda 20 kali lipat," tandasnya.