Jumat, 22 Mei 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 4195
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Peristiwa kebakaran masih menjadi momok di ibu kota. Di Jakarta Pusat, dari Januari hingga pertengahan Mei 2015 tercatat sebanyak 47 kali kebakaran. Sementara, kerugian akibat peristiwa itu mencapai Rp 166,09 miliar.
Kepala Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Idris Daharina Na"abah mengatakan, tercatat sebanyak 2.755 jiwa atau sebanyak 645 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
"Paling besar terjadi di bulan Februari dengan kerugian Rp 15 miliar lebih dan frekuensi sebanyak 11 kali kebakaran. Bulan Maret mencapai Rp 144 miliar lebih sebanyak dengan frekuensi 12 kali kebakaran," ujarnya, Jumat (22
/5).Penyebab kebakaran paling banyak terjadi karena korsleting listrik. Perumahan warga padat penduduk menjadi penyumbang terbesar lokasi kebakaran.
"Musibah terbesar kebakaran tahun ini terjadi di pemukiman padat penduduk di Karang Anyar, memang kawasan tersebut sangat rawan karena daerah padat penduduk," jelasnya.