Minggu, 10 Mei 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 11391
(Foto: Reza Hapiz)
"Pada 17 April 2015 lalu kita sudah trial operation. Launching-nya awal Juni, nunggu jadwal dari Pak Gubernur. Karena beliau yang akan meresmikan," kata Joko Kundaryo, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Minggu (10/5).
Joko mengatakan, total pedagang yang berjualan di Lenggang Jakarta sebanyak 329 orang meliputi pedagang kuliner, aksesoris, dan suvenir. Para pedagang kuliner di food court ini menyajikan 52 menu masakan nusantara seperti bakso, gado-gado, batagor, dan lain sebagainya. "Harga makanannya bervariasi, mulai Rp 15.000 hingga Rp 40.000 per porsi," terangnya.
Ia mengungkapkan, para pedagang kuliner di Lenggang Jakarta ini sebelumnya telah diberikan training atau pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki handal. Tak hanya pelatihan mema
sak, eks pedagang pasar Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas itu juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis, hingga cara berwirausaha."Saat ini baru sekitar 40-an pedagang kuliner yang berjualan karena banyak dari mereka yang pulang kampung. Kita berikan batas waktu sampai 20 Mei untuk buka kios. Kalau tidak, kita anggap mereka mengundurkan diri," ucapnya.
Joko menyampaikan, sesuai arahan Gubernur DKI, transaksi pembayaran di kantin Lenggang Jakarta ini sepenuhnya dilakukan dengan sistem non cash melalui kartu e-money yang dapat dibeli pembeli di lokasi.
"Jadi pembeli semua belanja pakai kartu, Masing-masing pedagang sudah punya mesin EDC di kasir. Nanti kartu e-money tinggal digesek (swipe)," jelasnya.
Sementara ini, Lenggang Jakarta beroperasi dari pukul 10.00-18.00 WIB pada hari biasa mengikuti jam buka Taman Monas. Setelah diresmikan, kios usaha para PKL tersebut akan beroperasi dari pukul 06.00-23.00 WIB pada hari biasa, dan buka 24 jam dari Sabtu sore hingga Minggu pagi.
"Para pedagang minta bablas di akhir pekan, dari Sabtu jam 18.00 WIB sampai Minggu pagi. Karena pada Minggu pagi, di Monas banyak yang lari pagi. Kita setuju dan sepakat dengan permintaan mereka," ungkapnya.