Sabtu, 09 Mei 2015 Reporter: Agustian Anas Editor: Agustian Anas 4556
(Foto: Agustian Anas)
Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta mengirimkan tim kemanusiaan untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Nepal. Tim evakuasi yang berjumlah enam orang itu diberangkatkan pada 29 April lalu atau tiga hari pasca gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang negara tersebut.
"Kita tiba di Nepal 29 April lalu, tepatnya tiga hari pasca bencana gempa yang mengguncang negara tersebut. Respon cepat ini bahkan mendahului tim kontingen dari Indonesia lainnya," ujar Lukman Hakim, Komandan Menwa Jayakarta, usai menutup agenda penyambutan Tim Kemanusiaan Nepal Muda Sarwa Labda Menwa Jayakarta, di Markas Staf Komanda Menwa Jayakarta di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (9/5).
Lukman menceritakan, kehadiran tim kemanusiaan Menwa Jayakarta ini merupakan kerjasama dengan Jakarta Rescue atas undangan kemanusiaan dari PBB melalui International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) yang merupakan badan PBB untuk search and rescue.
"Tim kemanusiaan Menwa Jayakarta yang bertugas berjumlah enam orang dengan spesifikasi mapping, medical, handler, serta 2 ekor anjing khusus SAR Alfa dan Delta," katanya.
Selama menjalankan aksi kemanusiaan di Nepal, kata Lukman, tim kemanusiaan Menwa Jayakarta berhasil membuka empat wilayah terdampak dan menemukan lebih dari 50 korban jiwa yang tertimbun reruntuhan bangunan.
"Tugas utama tim kemanusiaan Menwa Jayakarta adalah membuka lokasi dampak bencana dan menemukan titik evakuasi. Perbedaan kondisi cuaca yang panas dan udara yang lembab tidak menurunkan semangat anggota tim untuk terus melakukan proses evakuasi," ujar Lukman didampingi Komandan Tim Kemanusiaan Menwa Jayakarta, Hadianto.
Lukman berharap apa yang dilakukan oleh Menwa Jayakarta bisa menjadi contoh bagaimana anak muda bangsa Indonesia bisa berbuat maksimal walaupun dihadapkan dengan berbagai keterbatasan yang ada.
"Menwa Jayakarta telah membuktikannya dengan mengirimkan tim kecil berkapasitas besar "Low quantity high quality". Bagi Menwa Jayakarta,
tidak ada waktu tunggu untuk urusan kemanusiaan," ungkapnya.