Rabu, 06 Juli 2022 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 1203
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Dua warga Jakarta Barat, Iyan Sophan (66) dan Hermansyah (43), merasa senang dan bangga mendapat penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) setempat.
Piagam penghargaan diserahkan langsung Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, saat pelaksanaan donor darah di Gedung Prisma Sport Center, Jalan Perjuangan, RT 06/07, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Rabu (6/7).
Iyan Sophan, pensiunan ASN Pemkot Jakarta Barat mengaku, selama 43 tahun rutin mendonorkan darahnya. Selain bisa membantu orang yang membutuhkan, rutinitas ini juga membuat tubuhnya lebih sehat dan bugar.
"Saya sudah donor 113 kali sejak usia 22 tahun. Saya sangat senang mendapatkan penghargaan dari PMI Jakarta Barat," kata warga Kedoya Barat, RW 01, Kelurahan Kebon Jeruk ini.
Sementara, Hermansyah, warga RW 06, Kelurahan Palmerah, menyatakan sudah 31 kali mendonorkan darahnya. Dalam satu tahun ia bisa empat kali mendonorkan darahnya.
"Saya sudah rutin donor sejak tujuh tahun lalu. Saya senang kalau darah saya bermanfaat bagi banyak orang," terangnya.
Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, mengapresiasi dan menyatakan bangga dengan warganya yang peduli dengan sesama melalui aksi donor darah ini.
"Saya bangga punya warga yang rutin selama bertahun-tahun mendonorkan darahnya, mereka berhak mendapatkan apresiasi," pungkasnya.
Dalam aksi donor darah di Gedung Prisma Sport Center ini, tercatat ada sekitar 700 warga Jakarta Barat yang mendaftarkan diri untuk mendonorkan darahnya. Jumlah ini, melebih target PMI Jakbar sebanyak 400 peserta.
"Alhamdulillah banyak yang datang. Saya lihat ini sudah melampaui target yang diterapkan PMI Jakarta Barat," ungkap Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Efendi.
Rustam menjelaskan, kebutuhan darah di Jakarta setiap harinya mencapai 1000-1200 kantong darah. Karena itu, pihaknya menggalakkan kegiatan donor darah di setiap wilayah, termasuk Jakarta Barat.
Sementara, Ketua PMI Jakarta Barat,
Beky Mardani mengungkapkan, kebutuhan darah di Jakarta Barat perhari mencapai 100-200 kantong. Produksi rutin di UGD mencapai 40-50 kantong. Sisanya ditutupi melalui kegiatan donor darah."Kami selalu melakukan kolaborasi dengan komunitas, sekolah, camat, lurah, dan organisasi," imbuhnya.
Beky berharap, kolaborasi dengan Pemkot Jakbar dan stakeholder lain dapat terus ditingkatkan, sehingga kebutuhan darah di Jakarta dapat terpenuhi.