Kamis, 16 Juni 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2095
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memulai Kelas Berkebun Tahun 2022 secara virtual. Kegiatan yang mengusung tema ‘Gerakan Bersama Bagimu Menuju Jakarta Bebas Stunting’ ini diikuti oleh 2.640 peserta.
Secara rinci, Kelas Lanjutan yang berlangsung pada hari ini Kamis (16/6) diikuti sebanyak 1.320 orang peserta Kelas Berkebun Tahun 2021. Sedangkan Kelas Pemula akan diikuti sebanyak 1.320 peserta dari 44 kecamatan pada 20 dan 21 Juni 2022 mendatang.
Adapun materi untuk Kelas Lanjutan yaitu, Budidaya Buah Melon dan Budidaya Sayuran dengan Teknologi Hidroponik. Sedangkan materi untuk Kelas Pemula adalah Budi daya Tanaman Sayuran Daun/Buah, Budidaya Tabulampot dan Biofarmaka, dan Komposisi Media Tanam.
Ketua III Bidang Ketahanan Keluarga TP PKK Provinsi DKI Jakarta, Komariah Marullah mengatakan, permasalahan stunting tidak lepas dari masalah pangan. Bukan hanya dari segi kualitas tapi juga dengan keanekaragaman pangan, serta pola konsumsinya.
Komariah menjelaskan, urban farming atau pertanian perkotaan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan stunting di Jakarta dan sinergi dengan program tim penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta tahun ini yaitu Bersama Bagimu Menuju Jakarta Bebas Stunting.
Menurut Komariah, konsep kegiatan Kelas Berkebun ini dikemas dari hulu sampai hilir, dari budidaya sampai dengan pengolahan. Kegiatan ini mengedepankan partisipasi aktif para peserta, pendampingan yang intensif, serta dilakukan secara bersama-sama maupun berkelompok. Komariah menilai, kolaborasi dan partisipasi aktif ini sudah terbukti efektif untuk menjaga keberlangsungan kegiatan Kelas Berkebun.
Komariah menyampaikan, hasil kegiatan urban farming ini dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya yang mengalami stunting, serta sebagai tindakan pencegahan timbulnya stunting akibat kurang gizi.
“Melalui kelas Berkebun tahun 2022 ini kita melibatkan lebih banyak peserta dan saya yakin bahwa permasalahan stunting khususnya dari ketersediaan pangan dapat kita atasi sehingga anak-anak di Jakarta dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Komariah, Kamis (16/6).
Komariah mengatakan, dalam rangka mewujudkan Jakarta yang maju dan bahagia warganya, TP PKK Provinsi DKI Jakarta akan terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah dunia usaha maupun masyarakat.
Sinergitas antara program-program PKK dan berbagai organisasi pemerintah daerah lingkup pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar terus dilanjutkan.
Komariah optimistis
, apabila hal tersebut dapat dilakukan pembangunan Jakarta dapat lebih maju dan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.“Gerakan bersama antara berbagai pihak inilah yang menjadi pendorong untuk mewujudkan cita-cita bersama. Oleh karena itu saya harapkan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan pahami dan praktikan materi yang diberikan oleh narasumber agar pada saatnya nanti kita bisa melakukan panen bersama,” kata Komariah.
Untuk diketahui, Kelas Berkebun Tahun 2022 ini merupakan salah satu program di Kelompok Kerja (Pokja) 3 TP PKK DKI Jakarta yang didukung OPD terkait yakni, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP); Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP); Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, dukungan juga datang dari dunia usaha seperti PT East West Seed Indonesia (Cap Panah Merah), yang telah memberikan benih untuk peserta Kelas Berkebun dan PT Rasa Agri.
“Mari kita meriahkan HUT ke-495 DKI Jakarta dalam Jakarta Hajatan dengan melakukan penanaman di lingkungan kita sendiri. Di Jakarta sedikit warga yang mempunyai lahan yang luas, tapi kita tidak berkecil hati, dengan lahan yang sempit kita tetap bisa beraktivitas untuk melakukan penanaman pohon dan hasilnya sudah kita buktikan sendiri,” ungkap Komariah.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, TP PKK DKI Jakarta sangat konsern dalam pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) di DKI Jakarta sebagai bentuk implementasi dari Instruksi Gubernur Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pertanian Perkotaan dan Desain Besar Pertanian Perkotaan Tahun 2018-2030.
Berdasarkan data dari MarkPlus, sebanyak 98 persen responden setuju bahwa urban farming mendukung kegiatan pertanian dengan alasan ketahanan pangan dan ramah lingkungan, sebanyak 92 persen akan tetap melakukan urban farming selepas pandemi Covid-19, dan 57 persen tertarik untuk melakukan kegiatan urban farming tapi belum melakukan.
Eli menjelaskan, Akademi Urban Farming merupakan salah satu kegiatan di Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan secara kolaboratif dengan stakeholder dan mulai diresmikan pada tanggal 4 Juni 2021 bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup.
“Kegiatan ini dibentuk untuk membuka kesempatan bagi masyarakat DKI Jakarta mendapatkan pendidikan serta pelatihan terkait pertanian perkotaan dengan memanfaatkan lahan untuk budidaya pertanian secara mandiri,” ungkap Eli.
Eli menjelaskan, Akademi Urban Farming telah terselenggara dengan total peserta sekitar 1.320 orang yang tersebar di 44 kecamatan di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021. Pada tahun 2022-2026, program Akademi Urban Farming akan terus dilaksanakan agar dapat menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat termasuk masyarakat penyandang disabilitas.
Eli menambahkan, pemberian pendidikan serta pelatihan pertanian kepada penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemandirian serta habilitasi dan rehabilitasi penyandang disabilitas.
“Pengembangan pertanian perkotaan di DKI Jakarta diharapkan dapat menjadi percontohan pengembangan pertanian perkotaan bagi kota-kota lain di Indonesia,” tandas Eli.