Rabu, 08 Juni 2022 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 2276
(Foto: Nurito)
PT Transjakarta melakukan uji coba pengoperasian tiga bus listrik di pool bus Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (8/6). Uji coba dipimpin langsung Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo.
Dalam uji coba tersebut, Kadis Perhubungan, Syafrin Liputo, Dirut PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya, Kepala UPT Terminal Dishub DKI, Syamsul Mirwan dan sejumlah pejabat terkait lainnya, ikut menikmati perjalan dengan bus yaang berjalan dari dalam pool menuju ke Jl Supriyadi dan memutar arah di Jalan Baru Rambutan hingga kembali ke pool bus.
Syafrin mengatakan, pengoperasian bus listrik ini merupakan salah satu upaya Pemprov DKI dan PT Transportasi Jakarta dalam memberikan layanan masyarakat, sekaligus upaya mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi di Jakarta. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan Pergub nomor 90 tahun 2021 tentang rencana pembangunan rendah karbon daerah yang berketahanan iklim.
"Terima kasih kepada PT Transjakarta, para operator dan agen pemegang merek (ATPM) yang melakukan uji coba bus listrik ini. Saya berharap para ATPM lain berminat melakukan uji coba dalam rangka percepatan implementasi KBLBB di Jakarta," kata Syafrin.
Menurutnya, uji coba bus listrik akan dilakukan selama tiga bulan. Bus yang diuji coba ini adalah bus non BRT (Bus Rapid Transit). Artinya rute uji cobanya sudah ditetapkan, dari Kampung Melayu - Tanah Abang melalui Tebet. Ini untuk melengkapi dua rute yang sudah operasional sebelumnya yang juga non BRT. Yakni dari Blok M - Senen sebanyak 16 unit. Kemudian Tanah Abang - Blok M sebanyak 11 unit.
Disebutkan, pada 2030 nani PT Transjakarta diharapkan bisa merefreshment seluruh kendaraan yang berbahan bakan fosil menjadi listrik secara bertahap.
Direktur Utama PT Transjakarta. Mochammad Yana Adhitya menjelaskan, uji coba selama tiga bulan dilakukan untuk mengetahui standar kondisi kendaraan, termasuk kemampuan kendaraan beroperasi pada saat musim panas dan hujan.
"Setelah itu baru kita masuk ke proses pengadaan.Untuk pengadaan nanti, pendanaannya itu dari operator," ungkap Yana.