Oleh :
Nurito
Jumat, 21 Maret 2025 | 201
Hamparan langit senja menggelantung di tepi waktu Ashar yang mengelincir perlahan. Rona jingganya pudar digilas garang serpihan bias sinar matahari. Langit Jakarta tak lagi menguning senja itu.
Walau langit senja Jakarta tak lagi merona, namun banyak orang menikmati suasananya. Ya, saat Ramadan ini, waktu senja seolah menjadi suatu bagian menarik dari sekitar delapan jam perjalanan ibadah puasa yang sedang dilakoni.
Mengisi waktu senja sambil menunggu waktu berbuka puasa dengan berbagai aktivitas positif alias Ngabuburit, seolah sudah menjadi tradisi di negeri ini.
Berdasarkan literasi yang didapat, kata Ngabuburit diketahui berasal dari bahasa Sunda yang berarti jalan-jalan menunggu waktu sore di bulan puasa.
Ada banyak aktivitas yang dilakukan saat Ngabuburit, seperti memburu takjil (makanan berbuka puasa), jalan-jalan, bermain, bercengkrama atau menghabiskan waktu di taman.
Ngabuburit di Taman
Selain mal, kafe dan resto, Ngabuburit di taman saat ini menjadi alternatif menarik yang dilakukan warga Jakarta. Beberapa taman yang menjadi lokasi favorit buat beraktivitas menunggu waktu berbuka puasa antara lain Taman Kota Tebet (Tebet Eco Park) di Jalan Tebet Barat Raya, RT 01/10, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan.
Pengunjung biasanya mulai berdatangan ke taman seluas 7,3 hektare ini sekitar pukul 15.30. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan, mulai dari jogging hingga jalan kaki mengitari area jogging track.
Ada juga yang berjalan menyusuri infinity link bridge atau jembatan ikonik setinggi enam meter yang menghubungkan taman di sisi utara dan selatan.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 16.00 hingga 17.30, banyak pengunjung yang memilih duduk-duduk di area pavilion utara maupun selatan serta area picnic table.
"Nyaman rasanya kita ngobrol di bawah pohon, sambil menunggu waktu berbuka," ucap Risma yang datang bersama rekan-rekannya untuk Ngabuburit sekaligus berbuka puasa bersama di taman ini.
Remaja putri berusia 18 tahun ini mengaku sangat senang dan nyaman berlama-lama di Tebet Eco Park karena tempatnya sejuk, luas, hijau dan bersih.
"Suasananya sangat sejuk, terasa seperti di sebuah perkampungan," katanya.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Djauhar Arifin menjelaskan, saat ini waktu operasional Eco Park Tebet diperpanjang hingga pukul 22.00 dari semula hanya sampai pukul 17.00.
"Kemungkinan setelah Idulfitri nanti taman ini akan beroperasi 24 jam setiap harinya," ungkapnya.
Selain Tebet Eco Park, taman yang juga menjadi lokasi favorit untuk Ngabuburit adalah Taman Simpang UKU di Jalan Utan Kayu Raya, RT 12/05, Utan Kayu Utara, Matraman dan Taman Humaniora di sisi selatan Jalan Supriyadi, RT 07/05, Susukan, Ciracas.
Karmila, warga Jalan Mangga, Utan Kayu Utara mengaku kerap menghabiskan waktu untuk Ngabuburit di Taman Simpang UKU selama Ramadan tahun ini.
"Taman ini paling nyaman untuk disinggahi berlama-lama. Banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk ajang kongkow," tukasnya.
Ia menilai, fasilitas yang tersedia di Taman Simpang UKU ini beragam mulai dari Children Play Ground (CPG), outdoor fitness, skatepark, ruang serba guna. Kemudian shelter, area bermain anak, jogging track hingga fasilitas olahraga luar ruangan.
Waktu pun terus berjalan, detik berubah jam. Sore beranjak, Maghrib pun hadir. Dalam lembut hembus angin, sayup terdengar alunan adzan menggema, mengembara tanpa batas. Ini pertanda s aat buka puasa tiba.....